Posts

Showing posts from March, 2013

Mendeteksi dan Mengukur Jarak Objek Dengan Ultrasonik

Image
Ultrasonik dapat digunakan untuk mendeksi suatu objek dan mengukur jaraknya tanpa harus melakukan kontak dengan objek tersebut.   Untuk mengukur dan mendeteksi suatu objek, ultrasound dapat menggunakan dua metode yang biasa dipakai. Metode yang pertama, menggunakan gelombang kontinyu (continuous wave) dan gelombang pulsa (pulse). Prinsip dasar dari metode pulsa adalah mengirimkan sinyal pulsa yang berisi gelombang ultrasound, kemudian ada bagian elektronik yang mendeteksi sinyal pantul (echo) dan menghitung waktu yang dibutuhkan saat pulsa dikirim sampai echo dideteksi. Sinyal balik/echo dapat terjadi lebih dari sekali tergantung dari posisi objek yang dikenai. Prinsip ultrasound juga dapat dipakai sebagai sensor gerak dan sensor untuk membuka suatu pintu secara otomatis. Kelebihan ultrasonik yang lain adalah, dapat menyebar sehingga dapat menjangkau area yang lebih luas dengan satu titik sensor. Non-destructive Testing Prinsip kerja dari ultrasonik Ultrasound d

Ultrasound

Image
Ultrasound atau juga bisa disebut juga ultrasonik adalah berosilasinya tekanan udara yang memiliki frekuensi diatas ambang pendengaran manusia. Sebenarnya, ultrasound tidak terlepas dari gelombang suara pada umumnya, namun hanya berbeda pada beberapa nilai secara fisis. Secara umum, gelombang suara yang dapat didengar oleh manusia dewasa adalah berkisar antara 20 Hz sampai 20 kHz. Sementara itu ultrasound berada pada level frekuensi di atas 20 kHz sampai beberapa GHz. Pembagian range frekuensi suara Ultrasound digunakan pada banyak aplikasi, tapi pada dasarnya memiliki kesamaan tujuan yaitu mengukur jarak suatu objek dan mengetahui keberadaannya. Pada bidang kedokteran, salah satu aplikasinya adalah  sonography  yang berfungsi untuk imaging bagian tubuh/organ manusia yang berada didalam tubuh. Untuk aplikasi lain, bisa digunakan untuk inspeksi tanpa merusak (Non Destruktif Testing). [baca selengkapnya]

Simulasi Rangkaian Elektronik Dengan Altium

Image
S ebelum membuat sebuah rangkaian elektronik, harus dilakukan sebuah simulasi dengan software untuk mendapatkan nilai yang optimal dari perhitungan/desain yang telah dilakukan sebelumnya. Sebuah simulasi rangkaian merupakan tahap yang dapat menghemat waktu dan biaya dalam sebuah project elektronik. Karena dengan melakukan simulasi terlebih dahulu, kita bisa mendapatkan nilai yang dibutuhkan tanpa mengeluarkan biaya untuk membeli komponen yang dibutuhkan. Salah satu simulator rangkaian elektronik yang dapat digunakan adalah Altium Desainer. Altium menyediakan library komponen dari berbagai vendor, sehingga akan mempermudah pekerjaan. Dari hukum Ohm, kita bisa mendapat nilai tegangan yang berbeda dengan menentukan nilai resistansi. Untuk mensimulasikan sebuah rangkaian pembagi tegangan, ikuti tutorial berikut ini: 1. Buka program Altium Desainer, disini digunakan Altium Desainer Release 10 Tampilan Awal Althium 2. Tempatkan symbol Voltage Source melalui icon berikut:

Power Supply +10V/-10V dan +12V/-12V

Image
(Gambar rangkaian +12V dan -12V) untuk membuat power supply +12V/-12V dapat menggunakan sebuah trafo yang memiliki output CT ( Center Tap ) dan menggunakan sebuah diode bridge. Untuk mendapatkan output negatif, maka dua buah capasitor dihubungkan antara kutup + dan – antara yang satu dan yang lain menjadi output ground. Sehingga dari capasitor tersebut didapatkan 3 titik output positif (+), negatif (-) dan ground. (Gambar rangkaian untuk mendapatkan output positif, negatif dan ground) baca selengkapnya di